Alasan utama saya ke Milan tentunya untuk mengunjungi teman les bahasa saya Jessica yang tinggal di Milan, seperti yang sudah saya bahas di tulisan saya sebelumnya, as solo traveler, it always nice to have company, selain itu kebetulan saya juga menitipkan beberapa euro di Jessica karena waktu itu takutnya gak bisa ambil uang di ATM (ternyata bisa banget!). Selain itu tentunya saya penasaran dengan gereja gothik termegah yaitu Il Duomo Milano yang bentuknya sangat unik dan berbeda dengan gothik lainnya. Duomo sendiri berarti Kathedral atau sebuah gereja besar dalam bahasa itali, jadi basically di setiap kota pasti mempunyai duomo masing-masing, namun ketika kita menyebutkan "Duomo" saja, otomatis kata tersebut mengacu pada duomo yang ada di Milan. Saya juga sedikit berharap bisa mengunjungi stadion sepak bola San Siro yang merupakan tempat sakral yang wajib dikunjungi oleh Milanisti. Saya sendiri bukan penggemar kesebelasan AC Milan ataupun Inter, saya suka sepak bola dan alasan itu cukup untuk membuat saya mengunjungi salah satu stadion bola terpopuler di Eropa.
Il Duomo Milano |
Impressions
Milan mungkin salah satu kota paling modern di Itali, sangat identik dengan fashion dan mode. Sebuah kota besar metropolitan. Banyak yang memuja-muja Milan, namun tidak sedikit juga yang membencinya, beberapa orang Itali yang bukan berasal dari Milan bahkan merasa bahwa Milan bukanlah bagian dari Itali karena begitu berbedanya dengan kota lain. Seperti yang kita harapkan dari kota mode, butik-butik merk ternama ada di sini, namun demikian masih terdapat bangunan-bangunan tua yang masih terjaga dengan baik, seperti Duomo dan Castello. Tourist attraction di Milan agak berbeda dengan di kota-kota Itali pada umumnya yang mengandalkan kota tua dan bangunan kuno, sehingga mungkin tidak terlalu seperti kota turis, tapi untuk saya, jika saya harus memilih salah satu kota di Itali untuk ditinggali (untuk sekolah atau bekerja) dalam jangka waktu lama, maka saya akan memilih Milan, karena kotanya besar, dinamis, modern, tidak akan mati gaya di kota ini, sarana transportasi juga sangat baik, selain itu kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan (mungkin) lebih besar. Kalau untuk berkunjung sebagai turis mungkin waktu 2 hari sudah cukup untuk melihat berbagai hal menarik di sini. Ketika saya di sana selama kira-kira 3 hari untungnya cuaca sedang sangat bersahabat, matahari masih bersinar, suhunya juga lumayan, saya bahkan hanya menggunakan jaket tipis, tidak perlu pakai coat. Menurut Jessica minggu sebelumnya cuaca sudah mulai dingin, wow, saya bersyukur sekali bisa merasakan Milan dengan cuaca cerah dan relatif hangat.
Saya di depan Duomo |
How to get there and accommodation
Saya naik kereta dari Venice ke Milan, lama perjalanan sekitar sekitar 4 jam, tapi kenyataannya lebih lama, sekitar 4.5 jam atau 5 jam turun di stasiun utama kota Milan, Milano Centrale. Begitulah kereta di Itali, tidak selalu setepat waktu negara-negara eropa lainnya, seperti Belanda atau Jerman misalnya. Di Milan senangnya ada yang mau menampung saya yaitu teman saya Jessica , dia sudah memberi saya petunjuk bagaimana cara ke apartmentnya dengan metro, nama tempatnya corso lodi 83, caranya cukup mudah, dari stasiun kereta saya hanya perlu mencari tanda metro lalu mengikuti petunjuk jalan, saya naik metro yellow line turun di Brenta stop, lalu dengan berjalan kaki tidak sampai 2 menit sudah terlihat tempatnya, kali ini tidak pakai bingung maupun nyasar, tempatnya sangat strategis, dekat sekali dengan metro station. Apartemennya juga sangat nyaman dan aman. Di apartementnya ada 2 kamar jadi sharing kamar mandi, dan dapur, dia tinggal bersama temannya dari Indonesia juga yang sedang kuliah di Milan juga bernama Krista. Malam hari itu saya gunakan untuk mengobrol dan makan malam (pake indomie) dan beristirahat dengan baik. Saya menginap 3 malam di sana yang ternyata lumayan banget, later on saya baru mengetahui harga hostel di Milan cukup mahal, sekitar 30 euro-an. I was so lucky!
My friend Jessica, my host as well (grazie bella!) |
Things to do and see
Day 1 (30 Oct 2011):
Sebelum pergi beraktifitas, kami sarapan dahulu di apartemen Jessica, hari itu hari minggu dan saya berencana menghabiskannya dengan Jessica dan teman-temannya yang kebanyakan orang Indonesia juga. Siang itu Jessica dan Krista ada janji maka siang dengan salah satu temannya, Maria yang hari itu sedang berulang tahun, jadi ceritanya mereka mau ditraktir jadi saya pun tidak ikutan. Kami pergi bersama ke Piazza Duomo lalu sementara mereka makan siang saya berjalan-jalan sendiri di sekitar situ. Saya pun masuk ke dalam duomo, gratis namun agak antri. Dalam duomo menurut saya tidak terlalu spesial, saya lebih suka penampakan luar duomo yang megah, dalamnya seperti gereja pada umumnya, bernuansa suram, gelap, seperti gereja gothik lainnya.
Duomo |
Inside the Duomo |
Galleria Vittorio Emanuele II (outside) |
Inside Galleria Vittorio Emanuele II |
Il Gelato piu buono nel mondo |
Vintage Market |
Krista, Maria, Saya, Jessica di tempat crepes |
Crepe Butter and Sugar |
Fernanda, Jacqueline, Saya dan Jessica di toko sepatu serba EUR 30 |
Salmon Pizza |
Day 2 (31 Oct 2011):
Agenda saya hari ini ke San Siro (Giuseppe Meazza), stadion bola utama di Milan untuk dua klub besarnya AC Milan dan Inter Milan. Sebenernya tadinya niat mau melihat lukisan the last supper yang terkenal itu, namun saya urungkan karena ternyata agak susah kalau belum booking terlebih dahulu. Hari ini Jessica harus kuliah dulu sehingga saya jalan sendiri pagi harinya dan janjian siang hari setelah dia selesai kuliah. Saya memulai hari dengan berkunjung ke Duomo terlebih dahulu untuk minum kopi sambil wifi-an mencari tahu cara menuju San Siro. Berdasarkan info di internet (klik di sini), saya bisa naik tram no. 16 dari Piazza Fontana (Duomo) jurusan Via Dessie, turun di San Siro stop. Sepertinya cara yang mudah namun saya tidak kunjung menemukan tram stop yang dilalui tram no. 16 walaupun saya sudah mencari-cari di sekitar situ. Akhirnya saya memilih alternatif yang lebih mudah dengan metro. Metro red line turun di stasiun Lotto lalu berjalan kaki di via Caprilli sampai ketemu stadionnya. Lama berjalan kaki sekitar 40 menit, agak jauh sih tapi itu cara paling gampang daripada nyasar naik bus atau tram. Harga tiket masuk adalah EUR 12.5 termasuk mengunjungi museum dan tour di dalam stadionnya. Satu-satunya cara untuk bisa masuk ke dalam stadion ya dengan ikut tour ini. Harga ini masih cukup acceptable lah, kira-kira setengahnya dari harga masuk Camp Nou di Barcelona. Lama tour sekitar 1 jam dengan peserta sekitar 30-40 orang, tour dibawakan dalam 2 bahasa Italia dan Inggris, jika saya perhatikan sebagian besar pengunjung adalah wisatawan lokal. Somehow ketika tour guide menjelaskan dengan bahasa Italia saya bisa memahaminya, lumayan lah saya tidak perlu menunggu untuk mendengarkan versi Inggrisnya lagi melainkan saya bisa mulai berfoto-foto di stadionnya.
San Siro Stadio |
San Siro Stadio |
Masih ada waktu beberapa jam sebelum waktu saya janjian dengan Jessica, maka saya pun mengunjungi Castello Sforzesco sebuah kawasan kastil kuno dan taman kota yang cukup luas.
Castello |
Setelah berkeliling saya pun kembali Duomo untuk ketemuan sama Jessica. Kami janjian di sebuah kedai makanan beken di Milan bernama Luini Panzerotti. Sampai sana saya sudah melihat antrian yang lumayan panjang, dengan sigap saya langsung mengantri sambil mengirimkan pesan ke Jessica. Luini ini memang selalu penuh dan antre setiap jam makan siang. Menu mereka hanya satu, Panzerotti, yaitu calzone dengan berbagai isi seperti daging, ham, mozzarela, tomat, dan lainnya. Selain yang asin ada juga pilihan Panzerotti manis dengan pilihan isi coklat, strawberi dan lainnya. Pada saat antri jujur saja saya tidak tahu apakah yang dijual si Luini ini karena langsung cepat-cepat mengambil antrian. Tidak lama kemudian Jessica dan salah satu temannya asal Brazil bernama Fernanda. Setelah beberapa menit petugas kedai memberikan pengumuman bahwa mereka akan tutup jam 3 sore, saat itu kira-kira jam menunjukkan jam 3 kurang 20, namun karena antrian kita sudah agak di depan, kami yakin pasti akan kebagian. Sementara itu antrian di belakang kami pun masih panjang, dan sudah pasti akan banyak yang kecewa karena mereka tutup jam 3. Sebagian besar restoran di Italia memang mempunyai siklus seperti ini, mereka akan buka pada saat jam makan siang, kemudian akan tutup sekitar jam 3, lalu akan buka lagi ketika makan malam sekitar jam 7 atau 8 malam. Pelayanannya menurut saya sangat cepat dan efisien, jadi antrian itu benar-benar karena banyaknya pelanggan bukan mereka yang lelet. Ketika sampai giliran kami memesan ternyata hanya tersisa tomato mozzarella yang kebetulan pas sekali untuk saya karena saya yakin tidak ada daging yang halal di situ. Saya memesan itu dan juga memesan yang manis karena tidak mau rugi sudah mengantri sekitar setengah jam lebih. Harganya cukup reasonable sekitar EUR 2. Lalu, bagaimanakah dengan rasanya? Sangat enak sekali, lamanya antrian tidak sebanding deh dengan rasanya, terutama yang asin ya, apalagi kalau dimakan panas-panas. Adonan rotinya yang crunchy di luar tapi lembut di dalam, so yummy! Salah satu yang wajib dicoba kalau di Milan. Berikut review Luini Panzerotti di Trip advisor (Luini).
Antrian Luini |
Tomato Mozzarella Panzerotti |
Manzo Noodle |
Hot and spicy beef |
Fish something |
Light on the stained-glassed window of Duomo |
Duomo lights-on |
Beautifully lit Duomo |
Budget and other tips
* Beli tiket metro harian lebih murah, single journey EUR 1.5, harian EUR 4.5, be wise saja, kalau mau pakai sehari lebih dari 3 kali lebih baik beli daily tiket, beli di tabacchi, nama tiket harian adalah Giornaliero.
* Boleh dicoba naik ke atas Duomo, bayar sekitar EUR 4 tapi worth the view
* Ketika di Piazza depan duomo, berhati-hati dengan para imigran yang berusaha memberikan dan memakaikan gelang, mereka akan biilang "it's for good luck" tapi ketika sudah dipakai mereka akan meminta uang, modus lain biasanya memberikan makanan burung supana burung-burung menghampiri kita setelah kita berfoto bersama burung-burung tersebut mereka akan meminta kita membayar sejumlah uang.
* Kalau mau melihat lukisan the last supper yang terkenal itu harus booking dulu beberapa bulan sebelumnya, untuk informasi lebih lanjut bisa dilihat di sini. Bisa saja kalaau mau go show kadang masih bisa dapet tapi jangan berharap terlalu banyak.
* A must try di Milan adalah jajan di Luini Panzerotti, enak, murah, watch out for the queue during lunch hour, lokasi dekat Duomo. Untuk gelato bisa coba di "Cioccolatitaliani" salah satu gelato terenak yang pernah saya rasakan, harga bervariasi (EUR 3-5) lokasinya pas sekali di depan Luini.
Actual expense
1. Inter city transport (3 hari): EUR 10.5
2. Meal: EUR 33.9
3. Signtseeing (San Siro): EUR 12.5
4. Sim card Italia: EUR 10, pulasanya cukup untuk dipakai selama sebulan di Italy
TOTAL: EUR 66.9
Biaya agak besar di makanan karena saya banyak jajan di sini karena bareng temen juga, tapi bisa dicompensate dengan free accommodation.
Last but not least, saya mau mengucapkan terima kasih banyak untuk Jessica udah jadi host yang oke banget, selain tebengan 3 malam di apartemennya yang cozy dan strategis, dia juga sudah merekomendasikan makanan dan jajanan yang enak-enak di Milan, pokoknya selama di Milan, makanan semua terjamin enaknya. Trus udah boleh tag along bareng temen-temennya, nganterin beli ini itu, dan nemenin jalan-jalan. Hihihi. Pokoknya ci vediamo un giorno deh!
14 comments:
bagus banget.. sangat inspiratif dan detail.. hahaha.. inget banget smuanya yah niann... btw follow my blog yahh.. :)
www.jezzilla.blogspot.com
Hahaha, lumayan masih inget, sebenernya g udah buat draft dulu sebelum mulai nulis, supayan poin2 pentingnya ga lupa :D Eh, btw, g baru baca di blog lo ada yang pas g dateng juga yak, hahaha, sama gitu ceritanya.
What a story... Hi Nia, saya tondy, berencana mau ke Milan juga minggu depan selama 1 minggu. Sekarang lagi mikirin simcard local yang terjangkau utk kebutuhan data internet. Boleh minta sarannya waktu di italy kemarin kamu pakai simcard apa?
Terimakasih ya.
email saya di tondicky@yahoo.com
Hi Tondy,
Waktu itu saya pake TIM karena lumayan ada gratis paket bb sebulan, tapi banyak juga yang pake Wind sih, karena bs gratisan nelp ke sesama wind.
toko serba Eur30-nya menggoda sekali :D namanya apa ya? di daerah apa?
oh btw, saya juga ada rencana ke Barcelona dan mau ke Parc Guell. boleh minta info jalan pintasnya? thx before Nianti :)
Hi Citra,
toko sepatunya lupa namanya.. ada di deket Duomo, kalo dari arah duomo ada di seberang duomo sebelah kiri, di situ banyak pertokoan, ada H&M, dll, telusurin aja jalan itu :)
Hi Citra,
Baru liat pertanyaan tentang Parc Guell, aku jawab di postingan Barcelona aja ya ;)
Hi Kak,
Nice post niih. Aku mo tanya dong kak. Aku ada rencana nih kuliah ke milan. Menurut kakak untuk ditinggalin milan enak ga sih? Orang"nya ramah" ga?
Aku jg mau tanya, di italia daerah mana sih yang paling enak untuk ditinggalin?
Thanks
Hai!
Kalo menurut aku sih Milah memang oke untuk long term stay (e.g. kuliah, kerja) karena kota besar dan modern, jadi ga bosen, pengalaman aku pernah tinggal di Siena (kota tua, medieval) selama 1 bulan, masih oke sih, tapi kalo lebih lama kayanya bakalan bosen juga..kalo mau tanya tetang Milan, bisa tanya temen aku Jezzila tuh (yg komen di sini juga ;p)
hai nian, gw pernah kesitu 2 kali dan ada pengalaman ga enak yaitu gw kena denda 53 Euro gara-2 mesin train waktu itu error sehingga tiket gw ga kebaca sensor... dan waktu pertama kali kesitu 2009 gw melakukan gerakan memutar di Galleria Vittorio Emanuele I yang tengah-2 ada lubang kecil yang konon katanya klo naro tumit disitu trs muter 180 derajat dengan 1 kaki akan balik.. alhasil gw kembali ke milan di 2011......blognya bagus nian.. kapan-2 ke eropa bareng bisa kali.. hehehhehe
Terima kasih info nya. Boleh saya bertanya sesuatu..toko sepatu boots murah (EURO 30 all item) yg ada di dekat Duomo, apa nama toko sepatu nya ya? Tks.
Hi Rania,
Saya tidak ingat nama tokonya, kalo dari arah duomo ada di seberang duomo sebelah kiri, di situ banyak pertokoan, ada H&M, dll, telusurin aja jalan itu :) --> ini sebnernya copas comment di atas juga sih, hehe
wah pada seneng ke luar negeri ya ka. ka kalo ke luar negeri coba deh produk baru kita rental travel wifi luar negeri ka dengan koneksi internet stabil. unlimited, up to 4G LTE dan harga mulai dari 60 ribu ajaa
Post a Comment