Tuesday, April 30, 2013

Regione piu Bella in Italia: Toscana

Wow wow woww,
Been so long didn't post anything, even posting ini pun dari traveling tahun 2011, yeaa, betul sekali, masih dari euro trip yang dulu itu, semoga tidak basi dan tetap bermanfaat. Uhuy

Kali ini saya mau berbagi pengalaman saya di Italia khususnya di Toscana atau Tuscany, salah satu region di Italia yang berada di tengah-tengah (bukan selatan maupun utara). Salah satu kota di Tuscany yang paling terkenal adalah Florence (Firenze) yang selain cantik luar biasa, juga merupakan ibukota seni di Italia, khususnya dari jaman Renesains. Beberapa tahun yang lalu saya juga sempat menguping pembicaraan orang bahwa dia sangat suka kota Florence ini dan sejak saat itu saya juga ingin berkunjung ke kota ini. Hahah, saya ini memang agak sedikit pushover, mudah sekali terpengaruh. Selain itu, tentu saya ingin ke Ufizzi yang merupakan salah satu dari 4 museum yang ingin saya kunjungi di Eropa. Karena mengambil kursus bahasa Italia di Siena (masih di Tuscany), saya pun berkesempatan mengunjungi kota-kota lain di region Tuscany, di antaranya Florence, Lucca, dan Pisa. Dari Siena ke Florence dapat ditempuh dengan menggunakan bus dalam waktu 1 jam 15 menit saja. Karena sedang les, saya hanya sempat mengunjungi kota-kota ini ketika akhir pekan saja, sempat 2 weekend berturut-turut saya ke Florence.




Kota-kota di Tuscany sesuai dengan apa yang saya bayangkan sebelumnya, umumnya kota kecil tapi sangat cantik, Florence yang cantik dan sangat kaya dengan seni, Lucca dengan pemandangan alam yang bagus, Pisa dengan Torre-nya. (Torre adalah bahasa Italia untuk menara). Oh iya, menara Pisa itu berada di kota Pisa, sekitar 1 jam dari Florence dengan kereta atau bus, soalnya banyak juga yang mengira Pisa itu ada di kota Roma atau Florence atau kota terkenal lainnya. Yang menyenangkan adalah kota-kota ini letaknya berdekatan dan mudah dijangkau dengan moda transportasi yang ada jadi dalam satu hari bisa berpindah kota.

How to get there and accomodation

Saya pergi ke tempat-tempat ini ketika weekend, weekend pertama Florence lah yang menjadi tujuan saya, karena pas sekali ada teman jalan yaitu Sanjay, yang dulu saya ketemu di Paris. See, solo traveling tidak selalu harus sendirian kan? Saya naik  bis dari Siena dengan harga 7.1 EUR one way. Ada 2 jenis bus yang cepat (rapido) yaitu 1 jam 15 menit dan yang reguler (corso ordinario) yaitu 1 jam 40 menit. Harganya sama saja namun jadwal-nya berbeda-beda. Saya memilih yang rapido pada pagi hari. Cukup mengherankan bahwa saya sendirian saja di bus. Saya tiba di Firenze jam 8 pagi dan tidak terlalu kesulitan mencari hostel karena cukup dekat dengan main train station, Santa maria Novella, walaupun sempat salah arah. Nama hostelnya Archi Rossi, saya ikut saja karena Sanjay sudah booking di sini. Lokasi strategis, fasilitas oke, dapat sarapan yang lumayan, desainnya artistik kuno, namun sepertinya staff-nya kurang begitu ramah.

Me and Sanjay


Untuk ke Pisa dari Florence kita naik kereta sekitar 1 jam (6 EUR), untuk mengecek jadwal kereta bisa di trenitalia, namun untuk membeli tiket dilakukan langsung di stasiun. Saya tidak menginap di Pisa karena kotanya kecil dan tidak banyak yang bisa dilihat, well sejujurnya saya hanya datang demi menara Pisa saja. Setelah makan siang saya kembali ke Siena dengan kereta.

Minggu depannya saya kembali berkunjung ke Florence demi untuk mengunjungi Ufizzi yang sudah saya idam-idamkan. Kali ini saya menginap di Florence di hostel yang berbeda, saya mencari yang lebih murah, hehehe. Nama hostel-nya Emerald Fields, letaknya juga cukup strategis, walaupun tidak sebesar Archi Rossi namun cukup oke. Pada hari minggunya saya ke Ke Lucca dengan naik kereta sekitar 1 jam 30 menit.

Things to do and see

Day 1 (4 Nov 2011)

Hari ini saya dan Sanjay menghabiskan waktu untuk mengexpore kota Florence dari pagi sampai malam. Kota Florence mereupakan kota kecil yang cantik sehingga kita bisa berjalan kaki untuk mengelilingi kota ini dan mencapai tempat-tempat yang menarik di kota ini. Dari hostel kami pun berjalan kaki menuju pusat kota, dan tentunya sepanjang jalan kami selalu berhenti untuk berfoto ria, jangan salah, teman saya ini walaupun dia laki-laki, namun jauh lebih narsis daripada saya kalau urusan foto-foto, dia sangat berdedikasi untuk berpose. Setelah berjalan kaki kurang lebih 10-15 menit, kami tiba di Duomo kota Florence atau Santa maria Del Fiore. Sebuah gereja megah dengan sentuhan Baroque, icon kota Florence yang terkenal, bangunannya cantik sekali. Kami pun masuk ke dalamnya karena memang gratis. Namun, menurut saya, bangunan dalamnya tidak begitu impresif ya jika dibandingkan dengan arsitektur luarnya. Di depan Duomo terdapat Battisero dimana yang di pintunya terdapat relief yang menceritakan kisah nabi Musa (hasil menguping saya ke romobongan tur). Di sepanjang jalan menuju Duomo ini, di kanan dan kiri terdapat banyak toko-toko yang menarik mulai dari makanan, baju, sepatu, dan lainnya.


Duomo Firenze (Santa Maria Del Fiore)

Pintu di depan Duomo

Inside Duomo Florence

Florence alleyway


Kamipun berjalan terus menuju Piazza della Signoria yang cukup terkenal dimana banyak replika patung-patung karya seniman terkenal, di antaranya Replika David dari Michelangelo, Fontana del Nettuno, Perseus with the head of medusa by Benvenuto Cellini, Judith and Holofernes by Donatello, dan masih banyak lagi. Yang paling terkenal tentu Il Davide yang karya aslinya terdapat di Galleria dell'Accademia. Kami tidak ke sana karena untuk masuk harus membayar, hehehe. Replika David yang lain juga ada di Piazzale Michelangelo, sebuah tempat favorit untuk melihat kota Florence dari atas bukit. David ini merupakan mahakarya seniman Michelangelo yang sangat terkenal karena dibuat dengan detail sekali menyerupai manusia asli, David di sini diinterprestasikan sebagai David jagoan dari kisah David vs Goliath. Masih tentang David yah, walaupun hanya patung saya merasa David ini mempunyai daya tarik tersendiri, huehehe, I know it sounds sick, tapi bener deh, wajahnya tampan, dan tatapannya maut gitu, hahaha. Oke, cukuplah tentang David. Tempat ini sangat ramai oleh para turis, kami pun termasuk yang sibuk berfoto-foto. Di sini terdapat juga sebuah town hall bernama Pallazo Vecchio yang di dalamnya juga terdapat beberapa karya seni patung.



Piazza della Signoria


Perseus with the head of medusa by Benvenuto Cellini

Replica of David by Michelangelo

Inside Palazzo Vecchio

David's Butt (hoho)

This is what happened when you asked people to take your picture

Di sini juga terdapat museum yang sangat terkenal yaitu Galleria degli Uffizi, salah satu dari 4 museum di Eropa yang ingin saya kunjungi. Pada kunjungan kali itu saya tidak masuk ke Uffizi karena waktunya terbatas. Selain patung asli, di sini juga terdapat para seniman jalanan yang berpose menjadi patung jadi-jadian, kita bisa berfoto bersama mereka dan memberikan sumbangan seikhlasnya. Kami berjalan terus melewati Uffizi hingga sampailah di Ponte Vechhio sebuah jembatan yang merupakan icon kota Florence. Jembatan yang melintasi sungai Arno ini dulunya dipenuhi oleh toko-toko daging, namun sekarang dipenuhi toko perhiasan dan suvenir yang sangat menyilaukan.

Human statue
 
Human statue

Outside Galleria degli Uffizi


Kami lalu memutuskan makan siang di salah satu kafe yang ada di dekat Ponte Vechhio. Saya memesan pasta salmon yang enak sekali, harganya cukup reasonable mengingat lokasinya yang strategis. Pelayannya juga baik dan agak cenderung sok akrab, namun karena saya ingin melatih bahasa Italia saya tentu saya tanggapi juga. Setelah makan siang, kami melanjutkan perjalanan menyebrangi sungai Arno, kami bermaksud untuk ke sebuah taman bernama Giardino Boboli yang ada di salah satu rekomendasi tempat yang harus dikunjungi di Florence berdasarkan aplikasi di Iphone Sanjay, namun kami pun tidak jadi masuk karena ternyata harus bayar. Bukannya kami pelit, namun kalau masih banyak tempat gratis yang bisa dikunjungi kenapa kita harus membayar?


Ponte Vecchio

Ponte Vecchio


Inside Ponte Vecchio

Jewellery store di Ponte Vecchio

Pasta Salmone

Giardino Boboli, cuma foto dari jauh saja

Kami pun lalu kembali ke hostel karena saya harus menjalankan Sholat Zuhur dan Ashar dijamak. Dalam perjalanan pulang kami juga sempat berfoto di Piazza Pitti. Setelah beristirahat sebentar di hostel, sore harinya kami keluar lagi untuk menuju Piazzale Michelangelo untuk melihat pemandangan kota Florence di senja hari dari atas bukit. Piazzale Michelangelo ini memang letaknya ada di atas bukit, dari sini kita dapat melihat pemandangan kota Florence seperti yang ada di kartu pos. Kami mencoba untuk naik bus dari depan train station, saya agak lupa nomor busnya, perjalanan sekitar 30 menit agak lama juga karena bus harus mengambik jalur yang agak memutar, sebenarnya kita bisa berjalan kaki sekitar 15 menit dari Ponte Vecchio, namun jalannya agak menanjak jadi bagus juga untuk olah raga.


Palazzo Pitti


Sampai di situ, lagi-lagi kami bertemu dengan si David, ya, replika karya Michelangelo itu ada juga di sini. Tempat ini cukup populer dikalangan wisatawan karena memang pemandangannya sungguh sangat indah sekali. Hanya memandang pemandangan kota Florence sambil duduk saja sudah menyenangkan, dan kurang lebih itulah yang banyak dilakukan orang-orang, duduk bersantai sambil berbincang sambil memandang kota Florence yang indah, dari sini bisa terlihat Duomo dan bangunan lainnya. Kami pun menunggu sampai agak malam karena pemandangannya akan berubah lebih cantik lagi dengan gemerlap lampu yg indah. Post card banget deh.


Another David di Piazzale Michelangelo


Duduk-duduk di Piazzale Michelangelo

Night view of Firenze

Night view of Firenze

Karena hari sudah mulai gelap kamipun berencana untuk makan malam, tujuan kami adalah sebuah restoran yang direkomendasikan di aplikasi I phone milik Sanjay, restoran ini bernama Vice del Carmine yang terkenal dengan makanan khas Napoli (Pizza tentunya) dan menyajikan suasanan ala Napoli. Restoran ini terletak di Via Pisana, sekitar 30 menit berjalan kaki dari Ponte Vecchio dan tempatnya juga agak jauh dari keramaian pusat kota. Setelah bertanya kepada beberapa orang pun akhirnya kami sampai juga di sana, kami tiba jam 7 malam, namun restorannya masih tutup, ya Italia memang cukup strict dalam memberlakukan jam buka restoran. Kami lalu mampir ke gelateria terdekat untuk duduk sambil menunggu karena berdasarkan info yang kami peroleh restoran baru akan buka sekitar jam 7.30 atau jam 8 malam. Jam 7.40 kami mendatangi lagi namun ternyata masih belum ada tanda-tanda akan buka, setelah menunggu sebentar sambil mengintip-intip ke dalam, akhirnya restoran itu buka juga. Horeeeee, akhirnya kami bisa makan! Kami begitu semangat untuk masuk, namun ternyata mereka bilang sudah fully booked, kami pun harus sedikit memelas dan membujuk sampai akhirnya dikasih juga. Duh, kasian bener ya, saya sempat berfikir mas-masnya hanya bercanda bilang sudah fully booked, tapi sepertinya mungkin saja itu benar karena dalam sekejap restoran langsung penuh. Saya memesan pizza margherita (1 loyang), memang pilihannya agak terbatas, tapi saya cukup puas, karena pizzanya benar-benar enak sekali, beda deh sama pizza hut, huehehe. Saya lihat cewe-cewe berbadan kurus pun makan pizza 1 loyang dan habis loh. Restoran ini memang oke, selain rasanya yang enak, suasana dan design interiornya juga menarik, seperti sedang berada di Napoli.

Vico Del Carmine


Inside Vico del Carmine

Pizza Margherita

ristorante Vico del Carmine


Setelah kenyang kami pun memutuskan untuk kembali ke hostel karena sudah agak larut, tentunya dengan berjalan kaki, jadi makan banyak yang dibakar pun banyak juga, hehe. Dalam perjalanan pulang kami sempat mampir ke gereja Santa Maria delle Croce dan mencari rumah dari seniman terkenal Michelangelo Buonarotti, saya baru tahu kalau nama keluarganya adalah Buonarotti, semua itu demi untuk mendatangi tempat-tempat yang direkomendasikan di aplikasi Iphone. Kami cukup kesulitan mencari Casa di Buonarotti ini dan somehow orang-orang yang kami tanya juga kurang tahu, akhirnya kami pun berhasil menemui rumah Michelangelo ini yang tentunya sudah tutup, namun tak apa, kami sempat memfotonya sekali, sebelum baterai kamera saya mati, sebagai bukti bahwa kami sudah pernah mengunjungi rumahnya Michelangelo.


Santa Maria delle croce

Finnaly we found house of Michelangelo


Day 2 (5 Nov 2011)

Hari ke-2 ini ceritanya tidak akan sepanjang hari sebelumnya. Hari ini kami akan mampir ke kota tetangga dari Florence yaitu Pisa (dibaca Piza). Lama perjalanan dari Florence ke Pisa sekitar 1 jam. Dari train station Pisa ke menara Pisa berjarak sekitar 20 menit dengan berjalan kaki, sebenarnya ada bus juga, namun jalan kaki menurut saya lebih enak karena gampang hanya lurus saja.


Torre del Pisa


Agenda kami hari ini hanyalah ke menara Pisa yang berada di Piazza del Miracolo. Selain menara miring Pisa yang terkenal, ada beberapa bangunan yang merarik juga di sekitar situ, tapi bintang utamanya sudah tentu Torre Pendente ini. Jujur yah, saya juga baru ngeh kalau menara Pisa ini ada di kota tersendiri, dulu saya berfikir menara ini ada di kota besar Roma atau Florence. Agak repot juga demi menara Pisa harus ke sini, tapi mau bagaimana lagi. Di sekitar Piazza ini terdapat toko-toko suvenir,m restoran, dan kafe. Setelah menggila berfoto dengan berbagai pose di menara Pisa, selesai sudah agenda kita hari itu. Sanjay pun harus kembali ke Paris, dan saya harus kembali ke Siena. Sebelum naik kereta ke Siena saya menyempatkan dulu untuk sholat Zuhur dijamak dengan Ashar di salah satu gedung yang ada di Piazza del Miracolo, yang sepi tentunya. Saya juga makan siang dulu di salah satu restoran Jepang yang ada di situ, gak seru banget ya di Italia kok makan makanan Jepang, tapi saya sangat ingin makan nasi kala itu. Saya pun kembali ke Siena dengan kereta.
Piazza del miracolo

Around Piazza del miracolo

Pisa History

Piazza del Miracolo, Pisa

Another building di Piazza del miracolo

Pose di Pisa


Another view of Pisa

Day 3 (12 Nov 2011)

Minggu depannya saya kembali lagi ke Florence hanya demi untuk ke Uffizi. Saya naik bus paling pagi dari Siena ke sini dan langsung ke Ufizzi (tidak mampir ke hostel dulu) karena menurut info dari berbagai sumber antrian masuk ke Uffizi ini bisa menggila. Sekitar jam 8 pagi saya sudah ikut mengantri, untungnya belum panjang, tapi mungkin antrian yang menggila itu kalau summer kali ya. Jam 8.15 kami pun sudah diperbolehkan masuk. Koleksi di museum ini memang kebanyakan lukisan dan patung dari era Reinassance, beberapa masterpiece yang paling terkanal diantaranya karya Boticelli, The Birth of Venus dan Spring yang memang indah sekali. Karya lain yaitu Annunciation dari Fra Angelico dan Doni Tondo oleh Leonardo Da Vinci. Di Ufizzi kita tidak diperkenankan mengambil gambar, bagus juga sih supaya jadi lebih khusyu, hehe. Oh iya, dari Ufizzi ini kita juga bisa melihat pemandangan Ponte Vecchio dan Sungai Arno yang sangat bagus, bisa dibilang the best view lah. Setelah selesai melihat-lihat saya membeli sedikit suvenir dan kembali ke hostel.

Best view of Ponte Vecchio from inside Uffizi

Inside Uffizzi

Primavera by Botticelli (taken secretly)

The Birth of Venus by Botticelli

View from Uffizi

Palazzo Vecchio from Uffizi

Piazza della Signoria jaman dulu


Sampai di hostel saya bertemu dengan seorang cewek asal Australia bernama Alysa. Setelah beristirahat sebentar kami pun berjalan bersama ke Piazzale Michelangelo. Walaupun saya sudah pernah tidak ada salahnya juga ke sini lagi karena pemandangannya memang benar-benar bagus. Kali ini kami memutuskan untuk berjalan kaki saja untuk menuju ke sana, dan ternyata lumayan kok. Kali ini juga saya mendapatkan view yang lebih terang karena sebelumnya ketika bersama Sanjay sudah agak gelap. Setelah dari situ kami sempat mampir di sebuah Gelateria yang menjual Gelato seharga 1 EUR, karena jarang-jarang ada gelato semurah itu. Nama gelateria ini adalah La Carraia yang terdapat di dekat 2 jembatan sesudah Ponte Vecchio. Yah, porsinya memang kecil sih tapi tetap enak dan memuaskan.


Florence View from Piazzale Michelangelo

Florence View from Piazzale Michelangelo


Florence View from Piazzale Michelangelo

Florence View from Piazzale Michelangelo

Gellateria tempat es krim 1 eur

Gelato 1 EUR

Ponte Vecchio
Ponte Vechhio

Pasar kaget di Florence

Setelah kembali ke hostel somehow saya merasa tidak enak badan, meriang, dan sedikit muntah, oleh karena itu saya memutuskan untuk tidur lebih cepat. Sebenarnya saya berniat untuk ke kota Verona pada hari minggunya, namun saya harus berangkat Subuh untuk mengejar kereta dari Florence ke Verona, tapi karena kondisi yang tidak memungkinkan, batal deh saya ke kota tempat asal Romeo dan Giuletta itu, padahal sudah sangat ingin ke sana setelah menonton film Letters to Juliet.

Day 4 (12 Nov 2011)

Setelah batal ke Verona, saya pun jalan bareng Alysia ke Lucca, sebuah kota kecil lainnya yang ada di Toscana. Kami sempat ketinggalan kereta pertama ke Lucca, dan akhirnya naik kereta yang agak siang. Kami pun berjalan-jalan sedikit di kota Florence sambil menunggu kereta selanjutnya.

Lucca kota kecil yang cantik, walaupun tidak seterkenal kota lainnya, yang asik di sini adalah ada taman outdoor dimana kita bisa bersepeda atau berjalan kaki melingkari kota Lucca ini. Namun sayangnya karena hari minggu, kebanyakan toko dan restoran tutup, jadi ya kami hanya bisa makan seadanya dan agak sepi dan garing juga kotanya. Saya pun lalu kembali ke Siena sore harinya karena memang tidak banyak yang bisa dillihat di sini.


Lucca

Pemandangan alam Lucca


Budget and other tips
* Di Florence tidak perlu transport dalam kota karena semua yang penting bisa dicapai dengan berjalan kaki, untuk sampai ke Piazzale michelangelo bisa naik tangga yang ada di dekat Ponte Vecchio.
* Coba gelato 1 EUR yang ada di situ
*Banyak hiburan gratis di Florence, di antaranya yaitu Piazza della Signoria dan Piazzale Michelangelo

Actual Expense
1. Accommodation (2 nights): 40 eur
2. Meal (4 days): 43.10 eur
3. Sightseeing (Ufizzi): 11 eur
4. Miscellaneous: 0.9 eur
TOTAL: 95 EUR

Untuk 4 hari biaya segitu lumayan murah, pengeluaran untuk sightseeing memang hanya untuk Uffizi saja, yang lainnya gratisan :) Saya post dulu deh ini, walaupun tanpa foto. Foto-fotonya insya Allah  menyusul secepatnya. Yup, finally sudah ada fotonya sekarang. Selamat menikmati (jangan cuma lihat fotonya ya, dibaca juga dong tulisannya, huehehe).

1 comment:

stenote said...

Terkenang Florence dengan the Duomo dan patung2 masa renaissancenya. Human statuesnya tak kalah menarik :)

Berbagi artikel artikel tentang Florence, kota patung seni, di http://stenote-berkata.blogspot.com/2018/01/florence-kota-patung-seni.html
Lihat juga video di https://youtu.be/9FCNU23fySg