Sunday, January 15, 2012

Willkommen Zum Oktoberfest!


Oktoberfest. Itulah alasan utama saya berkunjung ke Munich. Oktoberfest merupakan salah satu festival terbesar di Eropa dan festival terbesar di Jerman yang dihadiri lebih dari 6 juta orang dan menghabiskan 5 juta liter bir. Festival ini diadakan selama kurang lebih 2 minggu dimulai dari pertengahan September sampai awal Oktober, jadwal bisa berbeda setiap tahunnya dan dapat dicek di www.oktoberfest.de. Untuk tahun 2011 jadwalnya adalah 17 Sep-3 Okt 2011. Sudah lama saya mendengar Oktoberfest dan saya sangat excited karena ternyata pas (atau bisa di pas-pas-in) dengan jadwal saya di sana.
Berbeda dengan musim panas dimana banyak event dan festival diadakan di Eropa, di musim gugur tidak sebanyak musim panas. Oleh karena itu ketika saya tahu saya berkesempatan untuk datang maka saya tidak mau melewatkannya. Sempat melalui dilema juga karena agak susah untuk mencari transportasi menuju ke sana karena harganya mahal. Akhirnya saya mendapatkan pencerahan dari promo Eurolines dari Amsterdam ke Munich yaitu EUR 40 (sudah termasuk asuransi), lumayan murah mengingat lamanya perjalanan sekitar 13 jam perjalanan dengan sekali pindah bis di Frankfurt.

Beer Hall in Oktoberfest

Symbol of Oktfest 2011

Namun ternyata tidak semudah itu untuk bisa datang ke Munich demi Oktoberfest karena harga hostel pada saat ini melambung tinggi sekali, saya bahkan melihat harga hostel untuk dorm mencapai EUR 90. Saya pun mencari strategi lain dan sampailah pada pemikiran, saya akan datang pada hari terakhir yaitu tanggal 3 Okt agar hanya perlu menginap 1 malam untuk harga yang mahal karena hari-hari berikutnya terbukti tarif hostel langsung turun. Saya pun akhirnya menemukan hostel yang tepat dan saya membooking 3 malam, malam pertama yaitu 3 Okt 2011 harga 1 malam untuk kamar dorm adalah EUR 45, namun untuk 2 malam berikutnya hanya EUR 15 per malam. Jadi, secara rata-rata adalah EUR 25 per malam yang saya pikir masih cukup wajar.

Impressions

Oktoberfest adalah satu-satunya hal membuat saya tertarik di Munich ini, sejujurnya saya tidak terlalu peduli dengan yang lain. Sebelumnya saya menduga kalau ini adalah hanya festival bir saja, lalu bagaimana nasib saya yang tidak minum bir? Namun ternyata it is not all about beer. Its about city's party and all the fun a festival should have. Senang sekali berada di sini melihat suasana kota yang begitu hidup, semua orang begitu senang, semua menuju ke taman Theresienwiese dimana acara tersebut di gelar, semua (kebanyakan) menggunakan pakaian khas Bavaria, tentunya karena festival ini sudah menjadi tradisi sejak lebih dari 100 tahun yang lalu.

Suasana di dalam beer hall

Di depan beer tent

Pakaian khas yang saya maksud adalah, untuk wanita menggunakan baju pelayan tradisional bernama "dirndl" lengkap dengen celemeknya sedangkan untuk lelaki mengenakan kemeja dan celana pendek selutut dengan bretel yang dikenal dengan istilah "lederhosen". Ah, andai saya tahu ada dress code semacam itu, saya pasti akan berusaha untuk ikutan, untuk seru-seruan aja. Di sebuah lahan yang luas ini lah ada 14 tenda bir besar dan 20 tenda bir kecil. Selain bir, tentunya pengunjung bisa menikmati makanan lain seperti sosis (wurst). Selain itu stand makanan, minuman dan jajanan pun bertebaran di sini. Begitu pula toko-toko yang menjual berbagai barang. Pesta ini semakin meriah dengan adanya wahana-wahana permainan yang menantang (seperti dufan). Pokonya benar-benar pesta rakyat banget deh, meriah. Party and beer lah.

Pakaian khas oktoberfest

parade lederhosen dan dirdl

Sama halnya dengan kebanyakan kota-kota di Belanda, di Munich sepeda juga cukup banyak dipergunakan oleh warga, baik itu yang muda maupun tua, remaja, mahasiswa, orang kantoran dan lainnya. Bersepeda di Munich memang menjadi pilihan banyak warga karena lahan yang rata, di sebagian besar jalan pun sudah dilengkapi dengan lajur pesepeda yang berbeda dengan pejalan kaki. Selain itu tentunya merupakan sarana untuk berolah raga.

How to get there and accommodation

Saya naik bus eurolines dari Amsterdam jam 22.30 berhenti di Frankfurt untuk ganti bus jam 5 pagi, dan sampai Munich jam 12 siang. Sekali lagi melakukan kebodohan dengan tidak mencatat petunjuk arah dari hostel. Begitu sampai di terminal bus saya benar-benar tidak ada ide mau kemana akhirnya memutuskan untuk ke stasiun kereta utama dengan dengan asumsi di sana pasti ada information centre atau sekedar luggage storage untuk menyimpan backpack sebelum memulai pencarian hostel. Saya lalu bertanya kepada seorang petugas dimanakah letak stasiun kereta (Haupfbanhof). Dia memberikan petunjuk arah yang benar dan setelah 10 menit berjalan kaki akhirnya sampai juga. Sampai di sana saya sempat mondar-mandir gak jelas karena belom juga menemukan dimana pusat informasi tempat bertanya. Saya pun terfikir untuk menyimpan  backpack di luggage storage namun ternyata tempatnya sangat ramai (its Oktoberfest) dan agak sulit untuk mencari locker yang kosong. Saya lalu duduk di lantai selama beberapa menit saking putus asanya dan nelangsa, apalagi melihat orang-orang berseliweran memakai baju tradisional siap untuk berpesta. Akhirnya saya memutuskan untuk mencari lagi pusat informasi dan ketemu juga pusat informasi untuk transportasi. Untuk mendapat giliran bertanya saya harus ambil nomor antrian dulu seperti di bank tapi counternya cukup banyak jadi tidak perlu menunggu lama. Ternyata oh ternyata hostel saya tepat berada di depan stasiun, ya tidak tepat sekali sih, tapi sangat dekat, tidak sampai 5 menit dengan berjalan kaki. Saya pun merasa lega sekali. Andai saya tahu tentu tidak perlu membuang-buang waktu dengan duduk selonjoran di lantai stasiun.

Hostel saya bernama Euro Youth dan sangat oke dan saya rekomendasikan, dengan lokasi yang amat strategis, 5 menit berjalan kaki ke Haupfbahnhof yang berarti juga bisa naik tram atau metro dari situ. Untuk menuju lokasi Oktoberfest juga bisa dicapai dengan berjalan kaki. Staff hostel baik hati, ramah, dan helpful. Resepsionis buka 24 jam. Kamar bersih, kasur nyaman dengan furniture yang modern, di setiap tempat tidur disediakan loker, lampu dan listirk individu, ada juga tirai penutup yang sangat berguna untuk menjaga privasi, apalagi kamar saya mixed dorm (cowo dan cewe digabung). Kamar mandi sharing tapi dipisah untuk cowo dan cewe dan sangat dijaga kebersihannya, mereka juga menyediakan pengering rambut di kamar mandi. Mereka juga membagikan peta kota gratis yang sangat informatif disertai dengan petunjuk dan rekomendasi tempat yang oke. Mereka juga mengadakan walking tour namun saya tidak ikut, tapi di peta itu ada petunjuk sehingga kita bisa melakukan walking tour sendiri.

Dorm di Euro youth


Things to do and see

Day 1 (3 Okt 2011):

Setelah sampai hostel, cek in dan membersihkan diri (lagi-lagi belum mandi lebih dari 24 jam) saya langsung menuju lokasi Oktoberfest, yang diadakan di sebuah taman outdoor yang luas bernama Theresienwiese. Tempat ini bisa dicapai dengan berjalan kaki dari hostel atau dari Hauptbahnhof sekitar 20 menit. Walaupun saya sudah agak sore ke sana namun saya tetap bisa merasakan suasana pesta yang begitu meriah. Sebelumnya saya pernah membaca di internet bahwa tidak mudah untuk bisa masuk ke dalam salah satu tenda dan harus memesan sebelumnya. Namun ternyata mungkin efek dari hari terakhir saya bisa keluar dan masuk tenda mana saja yang saya mau, ya hanya sekedar menuntaskan rasa penasaran saja dan foto-foto tentunya. Saya tidak ikutan makan dan minum di dalam tenda karena saya tidak minum bir dan kebanyakan makanannya tidak halal, dan mahal juga pastinya. Tapi saya cukup puas dengan pemandangan yang saya lihat, ada sensasi tersendiri berada di sana bersama orang-orang yang bergembira, bernyanyi dan menari dengan diiringi musik dari live band. Berikut suasana di festival tersebut.




Saya dan bir (?)

Selain tent-hopping saya asyik saja berjalan-jalan, melihat-lihat, dan merasakan suasana Oktoberfest. Sekali waktu saya juga membeli beberapa makanan dan minuman yang dijajakan. Saya juga mencoba salah satu wahanan menantang yang ada, tentu saya pilih yang belum pernah saya naiki tapi gak serem-serem amat dan harganya terjangkau. Biasanya semakin seram harganya semakin mahal. Wahana yang saya naiki adalah playball yang cukup seru juga dengan harga EUR 3.

Wahana yang saya naiki
Beberapa wahana permainan
Suasana pesta

Tidak terasa saya menghabiskan sekitar 4 jam di situ sampai hari mulai gelap. Padahal saya hanya berjalan-jalan, berfoto dan hal-hal biasa lainnya. Puas sekali rasanya bisa menghadiri salah satu festival terbesar di Eropa ini.


Day 2 (4 Okt 2011):

Di hari kedua di Munich ini saya berniat untuk melakukan self walking tour sesuai dengan petunjuk dari peta yang saya dapat dari hostel. Pertama-tama saya ke Karlplatz, square yang merupakan popular meeting point dimana banyak dipenuhi oleh orang yang sedang duduk-duduk santai.

Karlplatz

Dari situ saya lalu berjalan ke kawasan Augustiner / Neuhauserstr, yang merupakan Munich shopping street utama dimana di kanan kiri jalan terdapat banyak toko-toko bermerk, restoran dan juga kafe.

Munich's main shopping street

Saya lalu terus berjalan menuju square utama di Munich yaitu Marienplatz, yang sepintas suasanya mirip dengan Grand Place di Brussels. Ya, betul sekali setelah beberapa minggu di Eropa, saya menemukan kemiripan antara satu negara dan lainnya. Di square ini dikelilingi oleh outdoor cafe dan restoran serta banyak toko-toko juga. Gedung yang sangat mudah dikenali adalah New City Hall (Neues Rathaus) sebuah bangunan bergaya gothik yang megah.

New city hall

Marienplatz

Marienplatz

Inside the city hall

Town hall Marienplatz at night

Saya lalu naik ke tower di gedung ini untuk dapat melihat pemandangan kota dan main square ini. Dengan membayar EUR 2.5 disediakan lift untuk naik ke atas. Dengan naik ke sini saya bisa melihat pemandangan main square yang ramai dan juga bangunan paling terkenal di Munich yaitu sebuah gereja bernama Frauenkirche yang memiliki dua menara. Untuk gereja ini sendiri sedang dalam renovasi yang menutupi sebagian besar bangunannya sehingga tidak ada foto yang cukup bagus dan saya pun tidak bisa masuk ke dalamnya.

View from Marienplatz tower

Frauenkirche

Frauenkirche

Selanjutnya saya berjalan-jalan lagi di sekitar situ dan mengunjungi Residenz yang merupakan salah satu istana yang ada di tengah kota.

Residenz

Setelah makan siang, sore hari saya berjalan-jalan ke daerah Eisbach dimana saya melihat warga yang sedang surfing di sebuah sungai, pemandangan yang cukup unik karena surfing yang biasa kita tahu dilakukan di laut, ini mereka melakukannya di sungai. Agak kasihan juga sih sampai segitunya karena tidak ada laut yang memadai untuk surfing mereka melakukannya di sungai, namun saya melihat mereka sangat antusias dan menikmati permainan itu, jadi ya sudahlah.

Surfing di sungai

Asik surfing

Selepas dari sini sebenarnya saya sudah dekat dengan English Garden yang terkenal itu, namun setelah mencoba mencari tidak ketemu akhirnya saya kembali ke hostel.

Day 3 (5 Okt 2011):

Hari ini saya ke Schloss Nymphenburg yang merupakan salah satu istana kerajaan jaman dahulu. Untuk menuju ke sini dari Hauptbanhof naik tram 17 jurusan Amalienburgstr, turun di stasiun dengan nama sama dengan tempatnya, lama perjalanan sekitar 13 menit. Saat itu saya masih bingung bagaimana cara membeli tiket tram, sebelumnya di Belanda kita bisa membeli tiket dengan membayar kepada petugas yang ada di dalam jadi saya pikir begitu juga dengan ini. Ternyata di dalam tidak bisa membeli tiket, saya berusaha bertanya kepada seseorang namun tidak mendapatkan respon, akhirnya jadilah saya naik tram tanpa tiket. Saya amat deg-degan karena takut sewaktu-waktu ada petugas yang datang memeriksa karena tentu saya akan kena denda yang lumayan kalau sampai ketahuan. Lalu karena tidak tahan dan terlalu tegang akhirnya saya turun dari tram 1 statsiun sebelum tujuan lalu saya berjalana sampai tempat yang dituju. Palace-nya menurut saya biasa saja, masih jauh jika dibandingkan dengan Versailles di Paris. Oleh karena itu saya pun memutuskan untuk tidak masuk ke dalam gedungnya karena dikenakan tarif masuk.

Schloss Nymphenburg

Saya kembali ke pusat kota untuk makan siang dekat hostel lalu saya berjalan-jalan lagi ke Konigsplatz yang merupakan kompleks museum. Saya lalu memutuskan untuk mengunjungi salah satu museum, satu dari 3 Pinakotek yang ada di Munich. Saya memilih ke Neue Pinakothek (New) karena pada hari itu museum ini masih buka sampe agak malam. Koleksi dari museum ini adalah lukisan dari akhir abad ke-18 dan awal abad 20, jadi ini lebih modern dibandingkan museum yang saya datangi sebelumnya Louvre dan Prado yang membuat saya kian tertarik. Beberapa nama-nama yang terkenal diantaranya: Monet, Renoir, dan Van Gogh dengan gaya impresionisnya. Museumnya agak sepi mungkin karena sudah agak sore dan kita pun boleh mengambil foto di sini. Saya menghabiskan sekitar 1.5 jam di sini.

Beberapa karya Monet, Van Gogh, Renoir
Selanjutnya saya lagi-lagi berniat untuk mendatangi English garden yang selalu disebut-sebut must visit dimana-mana, termasuk teman sekamar di hostel. Namun ketika sudah menemukan jalan di peta ternyata untuk menuju ke situ saya harus melalui sebuah taman yang luas dan tidak ada lampu sama sekali, saya sudah mencoba berjalan beberapa meter namun akhirnya saya urungkan niat saya karena sepertinya bukan keputusan yang cerdas untuk malam-malam berkeliaran di sebuah taman sepi yang gelap gulita. Saya pun kembali ke hostel dan mencuci beberapa baju.

Keeseokan harinya saya akan bertolak dengan  bus menuju Praha, bus saya berangkat jam 7 pagi. Malam itu saya sudah mengepak sebagian barang-barang yang bisa dimasukkan. Saya pun menyetel alarm namun tampaknya saya tidak mendengar dan baru terbangun jam 6.40, 20 menit dari waktu bus saya! Panik tapi berusaha tetap tenang saya menyadari saya sudah tidak punya waktu lagi untuk ke kamar mandi dsb. Saya langsung berpakaian rapi, siap-siap dan membereskan sisa-sisa barang yang belum masuk. Setelah packing selesai saya segera bergegas menuju resepsionis untuk check out. Saya sadar kalau terminal bis bisa saya capai dengan 10 menit berjalan kaki, atau mungkin lebih lama karena saya membawa backpack. Namun saat saya mulai berjalan meninggalkan hostel saya tidak punya 10 menit, hanya tinggal 5 menit. Saat itulah saya melihat taksi dan langsung saya stop. akhirnya saya memutuskan naik taksi, tarif buka pintu adalah EUR 6 dan dalama perjalanan yang kurang dari 5 menit itu argo belum naik. Untung sekali saya memutuskan naik taksi dan tidak nekat berjalan kaki karena ketika saya sampai di sana, pas sekali jam 7 dan bis sudah siap untuk berangkat dan saya pun masih sempat naik. Benar-benar good decision.

Budget and other tips

* Kunjungilah English Garten terlebih dahulu ketika hari masih terang karena kalau malam agak menyeramkan untuk menuju ke sana karena harus melewati taman luas dan tidak ada lampu yang memadai.
* Kalau kamu penyuka seni ada beberapa museum bagus yang bisa dikunjungi dengan hanya membayar EUR 1di hari minggu, termasuk diantaranya Pinakothek (Old, New, Modern), Museum Brandhorst, Haus der Kunst, Bayerisches National Museum.
* Melihat pertunjukan Glockenspiel di clock tower di Marienplatz setiap jam 12 siang dan 5 sore.
* Membeli tiket transport harian (bus, metro, tram) akan lebih hemat yaitu EUR 5.4 dibandingkan membeli tiket satuan yaitu EUR 2.5. Jika pergi bersama teman akan ada diskon lagi. Tapi perlu dipertimbangkan dulu apakah memang akan memerlukan transport, jika sehari akan memakai lebih dari 3 kali makan membeli tiket harian adalah keputusan yang tepat.
* Pembelian tiket harus dilakukan sebelum naik bus/tram, tidak bisa dilakukan di dalamnya.
* Jangan lupa untuk mem-validate tiket yang sudah dibeli di mesin di dalam tram/bus.
* Datang ke Oktoberfest pada hari terakhir untuk menghemat biaya penginapan dan akan lebih mudah untuk masuk ke tenda, tidak sepenuh hari-hari lain.
* Salzburg, Austria yang indah (tempat syuting Sound of the Music) hanya berjarak 1.5 jam dengan bus atau kereta dari Munich, harga tiketnya juga relatif tidak mahal. Ah, akibat susah bangun pagi, gagal deh rencana ke Salzburg padahal salah satu kota yang ingin saya kunjungi. (Eh curcol.)

Actual Expense

1. Hostel Euro youth (3 malam): EUR 75
2. Meal dan jajan: EUR 38.83
3. Sightseeing (wahana di Oktfest, Tower, Pinakotek): EUR 13
4. Miscellaneous (internet hostel dan laundry): EUR 13
5. Supplies (shampoo dan pasta gigi): EUR 5
6. Inter city transport (termasuk taksi EUR 6): EUR 8.5
TOTAL: EUR 148.83

So far, expense yang dikeluarkan tidak terlalu besar, yang membuat agak mahal adalah penginapan tentunya terkait dengan event Oktoberfest, tapi semua tetaplah worth it.


Sampai jumpa lagi!
Okay, itu semua tentang Munich dan Oktoberfest :) My secret wish bisa kembali ke Oktoberfest dengan mengenakan baju tradisional wanita Jerman yang dikenal dengan sebutan "dirndl". Hehe. See you around!
            

No comments: